Jumat, 19 Agustus 2011

Cara Belajar Audiotorial


Cara Belajar Audiotorial



Belajar Auditorial adalah sebuah gaya belajar seseorang yang lebih efektif dengan cara mendengarkan informasi yang didengar yang disampaikan secara lisan. Seperti dalam pidato, ceramah maupun pembicaraan lain. Pelajar Auditorial sering menggunakan kata-kata atau ujaran seperti “Kedengarannya bagus” atau “ding dong” ketika menemukan sebuah penyelesaian. Mereka (pelajar Auditorial) akan lebih fokus pada apa yang ia dengar atau apa yang orang bicarakan.
            Ketika seorang pelajar Auditorial sedang membaca, sangat sulit baginya untuk fokus atau berkonsentrasi pada sebuah bacaan tanpa sesuatu suara mengiringinya. Dalam situasi ini, pelajar Auditorial, sangat nyaman baginya bekerja sambil mendengarkan musik atau mendengarkan suara di belakangnya (suara TV, orang mengobrol, dll) Gaya belajar Auditorial merupakan salah satu cara belajar sebagian siswa, sebagian lagi adalah pelajar visual, dan sebagian lagi pelajar.
            Sehingga dapat dijelaskan bahwa belajar auditorial adalah gaya belajar seseorang yang mengandalkan pendengaran dan pembicaraan sebagai cara utama belajarnya. Pelajar auditorial harus mendengar jelas untuk dapat memahami informasi, dan sebaliknya akan sangat sulit baginya untuk memahami instruksi tertulis. Mereka kerap kali menggunakan kemampuanhearing skills (mendengar) dan repeating skills (pengulangan) untuk memilah-pilah informasi yang diberikan.

Auditori (belajar dengan cara mendengar)
Lirikan kekiri/kekanan mendatar bila berbicara, berbicara sedang2 saja. Siswa yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga ( alat pendengarannya ), untuk itu maka guru sebaiknya harus memperhatikan siswanya hingga ke alat pendengarannya. Anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan. Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori mendengarkannya. Anak-anak seperi ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.

Ciri-ciri gaya belajar auditori :

§   Saat bekerja suka bicaa kepada diri sendiri
§   Penampilan rapi
§   Mudah terganggu oleh keributan
§   Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat
§  Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
§  Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
§  Biasanya ia pembicara yang fasih
§  Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
§  Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
§  Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan Visual
§  Berbicara dalam irama yang terpola
§  Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara
§  Baik dalam bercerita
Biasanya bawel
Menyelesaikan masalah dengan argumentasi
Memiliki banyak perbendaharaan celotehan, seperti “dengerin dong”, “iya, aku dengar
Menggerakkan bibir atau berbicara dengan dirinya sendiri ketika fokus menyelesaikan tugas.
Strategi untuk mempermudah proses belajar anak auditori :
1. Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun di dalam keluarga.
2. Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras.
3. Gunakan musik untuk mengajarkan anak.
4. Diskusikan ide dengan anak secara verbal.
5.Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia untuk mendengarkannya sebelum tidur.

Kelemahan
Peserta didik pendengaran mampu secara efektif menyerap informasi dengan mendengar. Pembelajar Auditori senang menggunakan komunikasi verbal dan interaksi sosial. Oleh karena itu mereka mungkin lebih suka menyajikan pidato, mendongeng dan berpartisipasi dalam wawancara. Pelajar auditori harus menggunakan teknik penelitian yang berbeda dari pembelajar visual seperti mengulang konsep, setelah yang lain membaca konsep-konsep untuk mereka dan mengajar orang lain pelajaran.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar